Yellen effect. IHSG closing minus 122,48 poin (-2,54%) asing untuk pertama kalinya balik arah menjadi net sell Rp 552 M. Setelah 4 hari sebelumnya berturut-turut membukukan net buy hampir Rp 4,8 T, akhirnya ada profit taking juga. Value transaksi harian tercatat Rp 5,9 T
Kalo Jumat kemarin IHSG naik 3,2 % karena Jokowi effect, hari ini kembali turun 2,5% karena Yellen effect. Bukan hanya IHSG yang turun dalam, regional market seperti HSI turun 1,79% yang paling parah adalah IHSG , karena naiknya juga paling kenceng. Kalo dperhatikan koreksi yang terjadi seperti panic selling aja, mungkin banyak yang menggunakan fasilitas margin saat market dalam kondisi bullish gini. Begitu ada gejolak dikit aja mereka bisa langsung buang tanpa menuggu margin call. Sector yang kuat sekalipun juga terkena imbas, seperti CPO dan Coal yang sebetulnya ada trigger naik dari pembatalan royalti yang akan diberlakukan bulan April. Jika besok asing sudah reda dan ada entry sinyal boleh dimanfaatkan. Support IHSG ada di 4602 yang merupakan gap, support 1 di 4716 sudah kena, tetap cermati sinyal revesal terlebih ahulu, terutama pada banking sector.
Semalam pidato Yellen pada intinya memberikan sinyal kalo stimulus akan berkahir pada musim gugur tahun ini. Selain itu juga dimulainya babak baru ekonomi Amerika yang ditandai dengan berakhirnya era bunga murah, Pada akhir tahun depan suku bunga U$ akan berakhir 1% dan pada 2016 diatas 2%. Sinyal ini langsung saja direspon negatif oleh market Asia, akibat kekhawatiran akan mengeringnya likuiditas di stock market dan meningkatnya risk di negra – negara tertentu.
Cermati closing Dow, Eropa dan commodity, terutama jika U$ akan menguat terhadap major currency merespon hasil FOMC tadi malam. Tetap disiplin dengan trading plan and money management.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.