Masih dalam trend konsolidasi. IHSG closing minus 23 poin kali ini asingnya berbalik arah mejadi net sell Rp 237 M, value transaksi sebesar Rp 3,9 T. Sasaran buang jatuh pada saham JSMR, BBRI dan BMRI, sementara saham yang diakumulasi masih dalam value yang kecil. Support IHSG 4382,4364,4341, cermati titik kritis dalam skenario pertama, skenario kedua akan dibahas jika skenario pertama telah break.
Akhir-akhir ini banyak sekali pergerakan yang cukup aneh, secara khusus saya menyebutnya sebagai saham penipu. Karena basic saya adalah teknikal, jadi apabila dalam data EOD beberapa indikator terlihat masih strong uptrend, tapi esoknya harga ditutup jauh dari harga closing sehari sebelumnya. Saham itu saya sebut sebagai saham penipu. Kebetulan ada contoh yang cukup bagus yaitu ACES, kemarin close di 860 yang sekaligus highest hari itu dengan vol diatas rata-rata. Apa yang terjadi hari ini adalah close di 800, yang merupakan 1 poin diatas angka lowest hari ini, hampir setara penurunan 7%. Bukan kebetulan ACES masuk dalam watch hari ini pada posting kemarin, tapi pergerakan market berkata lain. Contoh ini sekaligus bisa menjadi pelajaran yang penting, walaupun secara TA, trend dan volume semua valid, tapi tetap kita harus waspada jika ternyata market berkata lain. Gampangnya dalam kondisi apapun jangan terlalu over confidence dengan diri sendiri.
Untuk besok sebaiknya lebih waspada, prediksi sementara konstruksi akan menahan penurunan indeks yang biasanya diikuti oleh property sector. Ini bisa terjadi jika, banking dan commodity masih ditekan. Watch besok: PTPP, ADHI, WIKA dan MNCN, cermati arah market terlebih dahulu.
Closing dari bursa Eropa, Dow dan commodity, sedikit banyak akan mempengaruhi market. Walau terkadang IHSG berjalan anomali dari bursa regional dan global. Tetap disiplin dengan trading plan dan money managemnet.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.