After break Where do you go? Historis sudah membuktikan setelah IHSG break strong resist, tidak lama kemudian terjadi profit taking yang cukup lumayan. Apakah akan terulang kembali kali ini? Kemungkinan besar iya jika melihat TA indicator yang rata-rata berada di ob area. Market Eropa sendiri ada tanda death cross untuk indicatornya. Tinggal melihat arah dari Dow nanti malam dan besok.
IHSG closing minus 1 poin, yang membuat bimbang seakan -akan market cukup kuat. Terlebih lagi jika melihat akumulasi dari asing yang hari ini mencapai Rp 563 M. Seakan market benar-benar strong bullish, apa benar seperti itu? Jawabannya tergantung dari time frame yang kita pakai, seandainya saya seorang investor dengan melihat fundamental makro ekonomi Indonesia dan memperhitungkan pengaruh dari Eropa. Saya akan mengatakan market strong bull, sebaliknya kalau saya memposisikan diri sebagai seorang trader saya akan memanfaatkan dinamika naik-turunnya harga. Harga naik jual dan harga bergerak turun beli, dengan mengkombinasikan psikologi dari market itu sendiri saya akan mengatakan short term market minor correction yang mungkin juga berubah menjadi major correction. Untuk itu sangat penting dimana kita akan memposisikan diri kita, apakah sebagai sclaper, swing trader atau investor baik itu short, mid ataupun long term investor.
Saat posting di blog ini, saya lebih cenderung menjadi seorang trader walaupun saya juga mempunyai saham-saham untuk long investment dengan time frame diatas 5 tahun yang saya persiapkan untuk investasi masa depan. Hati-hati untuk besok IHSG rawan koreksi terlebih lagi ada efek weekend yang biasanya dipakai oleh pelaku pasar untuk melakukan profit taking, setelah kenaikan bebrapa hari terakhir.
Hari ini saya profit taking untuk saham-saham yang sudah untung sambil menunggu entry poin kembali di bawah. Cermati market Eropa, Dow dan pergerakan commodity, oil dan gold price. Untuk besok saya tidak secara khusus menampilkan saham tertentu, cermati aja gerakan dari saham-saham bc.
IHSG closing minus 1 poin, yang membuat bimbang seakan -akan market cukup kuat. Terlebih lagi jika melihat akumulasi dari asing yang hari ini mencapai Rp 563 M. Seakan market benar-benar strong bullish, apa benar seperti itu? Jawabannya tergantung dari time frame yang kita pakai, seandainya saya seorang investor dengan melihat fundamental makro ekonomi Indonesia dan memperhitungkan pengaruh dari Eropa. Saya akan mengatakan market strong bull, sebaliknya kalau saya memposisikan diri sebagai seorang trader saya akan memanfaatkan dinamika naik-turunnya harga. Harga naik jual dan harga bergerak turun beli, dengan mengkombinasikan psikologi dari market itu sendiri saya akan mengatakan short term market minor correction yang mungkin juga berubah menjadi major correction. Untuk itu sangat penting dimana kita akan memposisikan diri kita, apakah sebagai sclaper, swing trader atau investor baik itu short, mid ataupun long term investor.
Saat posting di blog ini, saya lebih cenderung menjadi seorang trader walaupun saya juga mempunyai saham-saham untuk long investment dengan time frame diatas 5 tahun yang saya persiapkan untuk investasi masa depan. Hati-hati untuk besok IHSG rawan koreksi terlebih lagi ada efek weekend yang biasanya dipakai oleh pelaku pasar untuk melakukan profit taking, setelah kenaikan bebrapa hari terakhir.
Hari ini saya profit taking untuk saham-saham yang sudah untung sambil menunggu entry poin kembali di bawah. Cermati market Eropa, Dow dan pergerakan commodity, oil dan gold price. Untuk besok saya tidak secara khusus menampilkan saham tertentu, cermati aja gerakan dari saham-saham bc.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.