DISCLAIMER

DISCLAIMER




Segala tulisan di blog ini bukan menganjurkan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Semua keputusan menjadi tanggung jawab anda masing-masing. Berhati-hatilah dalam investasi dipasar modal. Pelajari terlebih dahulu segala resikonya sebelum mengambil keputusan, apabila salah bisa menimbulkan kerugian.




Selasa, 10 September 2013

Rich trader review 10-09-13 Welcome bull

Welcome bull. IHSG closing plus 166,8 poin asing net buy besar untuk pertama kalinya sebesar Rp 1648 T dengan value transaksi sebesar Rp 9 T. IHSG naik hari ke tiga, tanpa di duga capital inflow dari asing begitu deras. Pasar saham sebenarnya adalah pergerakan naik-turunnya harga yang disebabkan oleh kesimbangan supply and demand. Permintaan banyak, supply kurang harga akan naik, demikian juga sebaliknya.

Capital inflow dari asing ini menyebabkan trend untuk short-term menjadi super bullish, cirinya asing masuk, rupiah menguat, net buy sangat besar, TA semua menunjukan sinyal uptrend. Pergerakan hari ini memang di luar dugaan, terutama di 3 bank besar BBRI, BMRI dan BBCAyang naik mendekati 10 % disusul emiten lainnya. Sekali lagi psikologi market dimainkan, dengan kenaikan yang kencang, tentu tidak semua orang berani melakukan posisi entry. Kenyataan yang terjadi banyak yang melakukan posisi antri buy 3-4 poin di bawah harga yang sedang terjadi, dan saya sangat yakin kalo itu ada di 3 bank besar diatas pasti nggak akan dapat barang. Karena itu memang pola dari pergerakan saham yang lagi ditarik dengan dana sangat besar, gerakannya akan makan kanan terus. Pertanyaan berikutnya apakah besok masih berlanjut? Kemungkinan besar untuk BMRI dan BBNI masih ada peluang, demikian juga dengan sektor yang masih lagging, seperti property,konstruksi dan konsumer. Watch besok: BMRI, BBNI, GJTL, CTRA, BSDE dan PTPP, semua tentu dengan syarat kalo global juga mendukung. Kamis tanggal 12 akan ada rapat dewan Gubernur BI yang akan memutuskan BI rate. Konsensus sementara analis mengatakan akan naik sekitar 25-50 basis point, hasil akhirnya tentu baru kita ketahui nanti.

Commodity sektor, termasuk coal, CPO dan metal hari ini terkoreksi cukup dalam penyebabnya sementara ini adalah penguatan  rupiah. Coal sektor diperparah dengan keinginan pemerintah menetapkan royalti batubara yang sama rata, kelanjutannya tentu masih pro dan kontra hanya saja pasar meresponnya terlebih dahulu. Banking, konsruksi dan property, serta konsumer bisa jadi menjadi motor kebangkitan indeks kembali.

Eropa saat artikel ini ditulis naik mendekati 1 %, tinggal lihat Dow dan commodity-nya. Tetap disiplin dengan tradig plan dan money management.

Save trade and happy porfit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.