Sekali lagi masih flat, IHSG closing minus 3 poin, yang menarik adalah akumulasi asing sebesar Rp 432 M, dengan tatal value yang masih tipis sekitar Rp 2,7 T. Penurunan yang terjadi menjelang closing di counter dengan kenaikan banking sector yang hari ini cukup kompak. Tercatat tiga sekawan BMRI, BBRI dan BBCA yang memotori perlawanan indeks. Jika sentimen global dan regional diabaikan, secara TA ketiga saham tersebut masih berpotensi untuk naik. Tapi lebih baik kita ikuti saja arah dari market, yang tidak terlepas dari sentimen global.
Berita penurunan bunga LPS dari 6% menjadi 5,5%, sementara ini masih belum ada respon negatif. Berita negatif lainnya di media elektronik mengenai isu kelangkaan BBM di salah satu daerah di Sumatra, dan naiknya BBM eceran yang mencapai kisaran Rp 10.000 per liter. Beberapa rumor juga menyebutkan kenaikan harga BBM bersubsidi untuk angkutan laut antar pulau, yang menyebabkan kenaikan dari biaya transportasi. Cepat atau lambat akan mengakibatkan inflasi, yang ujung-ujungnya pelemahan daya beli sampai akan mencapai keseimbangan baru.
Saham-saham bc lainnya beberapa masih ditekan seperti GGRM, TLKM, PGAS, ASII dan UNTR. Strategi masih sama hit and run dan SOS. Beberapa saham yang bisa dicermati buat besok: IGAR, SMRA, ASRI disamping BMRI,BBRI dan BBCA.
Saat artikel ini ditulis Eropa juga masih flat, tinggal cermati Dow serta pergerakan commodity. Kemungkinan dalam waktu dekat ada shock market, tapi ini baru sebatas warning, bisa terjadi atau tidak. Lebih baik kita berjaga-jaga dan waspada, terlepas benar atau tidaknya. Tetap disiplin dengan cash management dan trading plan anda.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.