Break up trendline. IHSG closing minus 43 poin asing net sell sebesar Rp 145 value transaksi sangat besar mencapai Rp 6,7 T. Secara TA IHSG confirm break uptrend line yang terjadi sejak bulan Juni, bagi yang masih memegang cash tinggal menunggu sinyal entry saja. Sebaliknya bagi yang pegang barang tentu sudah tahu harus ngapain, saya selalu mengingatkan pentingnya disiplin dengan trading plan dan money management. Saat kesempatan dapat saham murah dan pada waktu yang tepat kita dapat menembaknya.
ISAT turun dalam, berita diluaran terkait kasus korupsi yang menerpanya. Market bergerak merespon bad news yang terjadi, meskipun menurut saya perlu di cek lagi kebenarannya. Terkadang di pasar saham market merespon dengan cepat rumor atau berita yang sedang beredar, tanpa mencari tahu terlebih dahulu kebenarannya.
Duo banking BBRI dan BMRI tercatat sebagai saham banking terbesar yang dilepas oleh asing. Berbeda dengan BBNI yang justru terlihat akumulasi menemani BEST dan INTP. Saham dari grup Bhakti mulai menggeliat dan saham-saham kecil masih atarktif. Kapan masuk kembali di saham bc? Jawabannya harus dicermati tiap hari sampai asing tidak distribusi lagi dan sinyal reversal muncul. Watch property sector seperti PWON dan SSIA, BEST, BBTN, BBNI juga boleh di amati.
Oil yang kembali naik mendekati U$ 90/ barrel diharapkan akan menjadi trigger bagi saham-sahm berbasis commodity yang sudah tertekan cukup lama. Eropa dan Dow masih flat, seharusnya potensi windows dressing mulai terlihat saat memasuki Desember. Cermati juga pengaruh inflasi terhadap pergerakan bursa.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.