Nothing change, IHSG closing minus 3 poin, asing kembali net buy cukup besar Rp 442 M value transaksi berkisar Rp 3,6 T. Secara umum indeks bergerak flat, hanya saham-saham didalamnya yang cukup berfluktuatif. Sesi 1 masih sepi kecuali saham logam yang naik signifikan, memasuki sesi 2 terlihat gerakan dari grup Bakrie yang cukup mendominasi market dengn BUMI, BRMS dan ENRG nya. Mendekati closing market terjadi profit taking terhadap saham yang telah naik banyak seperti INCO. yang dipicu juga dari market Eropa dan DF di zona merah.
Market Eropa sendiri terlihat galau, sambil menunggu hasil FOMC malam ini. Watch list besok sifatnya lebih riskan, sebaiknya lebih berhati-hati dan disiplin: AALI, SMGR, BBRI, ASII, BRMS, LPCK, dan TURI. Semuanya juga masih tergantung dari closing Eropa dan Dow, serta commodity. Sebagian pelaku pasar mulai berspekulasi dengan harga commodity, sehingga saham-saham berbasis ini mulai merangkak naik.
Secara TA banyak saham baik bc maupun lapis dua yang sudah overbought dan cenderung koreksi. Begitu ada sedikit berita jelek akan dengan mudah terjun. Sedangkan untuk break resist, masih diperlukan trigger positif dari market global. Nilai tukar Rupiah terhaap U$ juga cenderung melemah yang bisa berakibat jelek bagi emiten yang bahan bakunya di impor. Sedikit banyak biaya produksi akan membengkak yang ujung-ujungnya menggerus margin.
Market Eropa sendiri terlihat galau, sambil menunggu hasil FOMC malam ini. Watch list besok sifatnya lebih riskan, sebaiknya lebih berhati-hati dan disiplin: AALI, SMGR, BBRI, ASII, BRMS, LPCK, dan TURI. Semuanya juga masih tergantung dari closing Eropa dan Dow, serta commodity. Sebagian pelaku pasar mulai berspekulasi dengan harga commodity, sehingga saham-saham berbasis ini mulai merangkak naik.
Secara TA banyak saham baik bc maupun lapis dua yang sudah overbought dan cenderung koreksi. Begitu ada sedikit berita jelek akan dengan mudah terjun. Sedangkan untuk break resist, masih diperlukan trigger positif dari market global. Nilai tukar Rupiah terhaap U$ juga cenderung melemah yang bisa berakibat jelek bagi emiten yang bahan bakunya di impor. Sedikit banyak biaya produksi akan membengkak yang ujung-ujungnya menggerus margin.
Waspadai efek weekend dan overbought area.
Save trade and happy profit.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.