Kejadian deh. IHSG closing minus 152.83 poin asing net sell Rp 229 M dengan value transaksi sebesar Rp 4,9 T. Baru aja kemarin bilang waspada, hari ini sudah di gebuk lagi, IHSG break 4000, tepatnya di 3967 dan sudah lebih rendah dari posisi awal tahun yang berada di 4346 pada 2 Januari 2013. Mau di bilang parah ya memang parah yang justru bisa lebih dalam dengan statement-statement yang memang tidak kondusif.
Kalo denger di luar, tentu gampang untuk menemui semua pernyataan negatif tentang ekonomi kita ini. Pertanyaannya apakah memang fundamental kita ini sedemikian jeleknya atau hanya orang yang beropini saja. Kalo ada data yang melambat apa bisa segera disimpulkan terjadi krisis? Apa bedanya melambat dan krisis? Apa solusinya? Tentu banyak orang yang lebih layak berkomentar untuk menilai ekonomi negeri ini. Secara TA memang IHSG terlihat parah, bahkan uptrend line yang terjadi sejak Mei 2010 dalam chart weekly sudah break yang artinya IHSG masuk dalam downtrend untuk longterm. Jika disiplin dengan TA mungkin hanya bisa wait and see, sambil sekali-sekali copet
Support IHSG ada gap di 3827 dan support di 3635, semoga saja support ini tidak dijemput. Bisa saja akan banyak sinyal-sinyal palsu yang mengecoh, misal IHSG naik 3 hari sebesar 5% apakah ini sudah bisa di sebut rebound? Bagaimana dengan pergerakan selanjutnya? Menunggu sinyal yang lebih valid akan lebih baik, kecuali memang sudah bisa menebak dan copet dengan tingkat akurasi yang tinggi. Pelemahan Rupiah masih aka menguntungkan emiten-emiten yang earningnya dlam USD.
Cermati Eropa, Dow, oil dan gold yang sempat menyentuh diatas U$ 1400 / tray oz. Tetap disiplin dengan trading plan dan money management.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.