IHSG kembali tertekan, closing minus 41 poin dengan posisi asing net sell sebesar Rp 359 M. Keadaan market seperti ini biasanya membuat stress para trader yang notabene sudah berlangsung sejak bulan Desember. Sudah 2 bulan lebih para trader harus menahan kesabarannya, kalaupun trading hanya bermain pendek-pendek seringkali juga bermain one day alias beli -jual pada hari yang sama.
Menghadapi sikon seperti ini memang kita harus sabar, untuk menunggu waktu entry yang tepat. Sementara berbagai alasan dipakai untuk mencari pembenaran kenapa market kita seperti ini. Mulai dari kekhawatiran akan inflasi, situasi politik, kasus korupsi, alasan untuk menebus right saham tertentu sampai kebutuhan dana akan IPO saham baru dan berbagai macam alasan lainnya semuanya seakan mencuat ke market.
Secara psicologys banyak yang mulai jenuh bahkan sementara waktu meninggalkan market, sambil menunggu sinyal masuk yang akan muncul. Untuk besok saya sekali lagi tidak menampilkan rekomendasi apapun. Sekilas tentang hari ini INCO tampak cukup kuat, berhasil naik ditengah tekanan jual yang cukup besar di market. Sementara BMRI mulai mengalami tekanan, saham lain yang tampak ditekan terjadi di BBRI dan BUMI.
Cermati pergerakan harga oil dan commodity, serta Dow dan market Eropa. Walaupun akhir-akhir ini market Asia dan IHSG secara khusus sudah tidak berkorelasi lagi dengan Dow dan Eropa.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.