Wait and see. IHSG closing minus 21 poin asing hanya net sell tipis Rp 17 M saja, dengan value transaksi sebesar Rp 3,8 T. Pelaku pasar yang masih wait and see ini tercrmin dengan rendahnya value transaksi harian di bawah Rp 4 T. Salah satu penyebabnya adalah pergerakan bursa regional yang belum merespon koreksi yang terjadi di Dow pada akhir pekan lalu.
Ada saham bc yang sudah menutup gap terdekatnya seperti BBCA, dan TA IHSG masih lubang semua berpotensi menutup gap-nya ( chart kemarin). Entry point hanya bagi mereka yang bisa memantau market dan biasanya hanya untuk ODT. Bagi yang bermain medium sebaiknya tetap menunggu posisi yang lebih bagus dengan memakai bantuan indikator dan posisi net buy/sell fund-fund besar. Jika IHSG masih akan rebound, tetap cermati big cap seperti BMRI, BBRI, BBNI, BBCA dan TLKM. Saat saham bc tertekan, gantian saham grup B 7 mulai bergerak seperti BRMS, BRAU dan VIVA, terkadang pola ini berlawanan dengan IHSG. Hati-hati jika IHSG yang bergeak naik, ada potensi mereka yang akan balancing.
Cermati Dow, Eropa dan commodity, dimana oil kembali turun juga pergerakan gold. Tetap disiplin dengan trading plan dan money management.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.