Welcome bull. IHSG closing plus 146,7 poin asing net buy Rp 580 T dengan value tansaksi sebesar Rp 6,1 T. Inilah yang disebut teori dan kenyataan berbeda bumi dan langit. BI rate naik yang artinya sektor riil akan terpukul atau disebut juga era uang ketat atau tight money policy. Biasanya pasar saham akan terpuruk, karena estimasi sales dan EPS emiten akan menurun. Investor mengamankan posisi dengan melepas dulu. Kenyataannya dalam beberapa hari terakhir asing kembali net buy dan IHSG naik, so dimana salahnya? Untuk menjawab ini terus terang saya tanya pada beberapa rekan analis, ternyata mereka juga pusing menemukan korelasinya. Gampangnya selama ada inflow, IHSG akan naik dan follow the market aja. Tanpa pusing mencari penyebabnya.
Secara sektoral, baik banking, konstruksi dan property akan terkena imbas yang berat, tapi kenyataannya 3 sector ini yang naik duluan. Hari ini hampir semua sector rata naiknya dengan 249 saham naik, 55 turun dan 91 lainnya stagnan. Kalo sudah masuk dalam fase ini, semuanya akan mendapat giliran, hanya waktunya saja yang harus kita cari. Tentu secara prosentase, tiap saham berbeda tinggal kita sendiri aja yang harus jeli dalam memilihnya. Based on TA, besok watch: BBRI, BMRI, BBNI, ERAA, ADHI, WIKA dan ASII, serta saham lapis 2 dan 3 yang mulai bergerak. Bahkan B7 pun mulai menggeliat. BOW atau hajar kanan disesuaikan dengan kondisi saham masing-masing.
Eropa masih juga hijau, sepertinya sikon memang berpihak pada banteng dengan mutlak. Cermati Dow dan commodity. Tetap disiplin dengan trading plan dan money management.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.