Terulang lagi deh. IHSG closing minus 90,5 poin asing masih tetep belum mau berubah pendiriannya mau market nai atau turun dia-nya net sell terus ( net sell Rp 196 M). Memang nggak besar sih tapi kalo tiap hari rata-rata 200 M, seminggu sudah rp 1T, ini yang membuat rupiah semakin melemah terus. Transaksi harian tercatat sebesar Rp 4,1 T.
Kemarin garis besarnya sudah saya ulas, saham-saham commodity secara umum masih akan menarik. Faktor ini juga yang membuat saham-saham grup B7 tiba-tiba mengalami kebangkitan, rata-rata juga berbasis commodity seperti BUMI, ENRG, BORN, BRMS, dan BRAU. Saham yang masuk dalam watch kemarin BIPI dan KRAS juga masih boleh ditengah-tengah IHSG yang rontok –2,17% mereka termasuk yang not bad. Strategy buy on dip dan sell on strength masih ampuh asal sesuai syarat yang pernah saya posting sebelumnya. Watch besok diantarnya KRAS, ANTM dan MEDC.
Ambil peluang dari pelemahan rupiah, ada sektor-sektor yang masih diuntungkan. Cermati Eropa, Dow dan commodity. Tetap disiplin dengan trading plan dan money management.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.