IHSG close minus 81 poin asing net sell Rp 747 M dengan value
transaksi harian sebesar Rp 6,5 T. Bursa
regional juga minus, hanya saja tidak sedalam apa yang terjadi dengan IHSG.
Berbagai spekulasi muncul mengenai trigger koreksi yang sedang terjadi.
Begitu dibuka pre open IHSG sudah
langsung minus dan dalam perdaganan kemarin mengalami tekanan jual yang cukup
hebat. Salah satu rumor penyebab jatuhnya IHSG adalah soal pembatasan NIM perbankan oleh OJK. Itu sendiri masih perlu kejelsan
yang detail mengenai implementasinya di lapangan, juga waktu berlakunya.
Seringkali wacana yang muncul jika mendapat kontra yang cukup kuat biasanya
akan ditunda, paling tidak itu yang terjadi beberapa kali. Asing paling tidak
suka jika ada ketidakpastian, karena mereka akan sulit sekali menghitung factor risk dan BEP investasi mereka, jika di kemudian hari muncul kebijakan yang
tidak seiring dengan keinginan mereka. Disisi lain bunga kredit yang murah akan
menjadi pemicu bergeraknya roda ekonomi.
IHSG sendiri mempunyai support di
4660 dan 4596 yang merupakan gap bawah, sedangkan resistnya ada di 4745. Kita
lihat apakah tekanan jual asing akan berhenti pada besok dan kembali akumulasi
atau justru masih akan berlanjut. Posisimasing sendiri sejak awal tahun dengan
net sell Jumat kemarin masih net buy di kisaran Rp 1,8 T. Beberapa saham BC
yang menduduki posisi asing net sell: TLKM,
BBRI, BBNI, BMRI dan PGAS. TLKM,
BBCA dan BMRI sudah berada di kisaran lower band. Cermati jika terjadi
tknikal rebound.
Dow pada Jumat close minus tipis 0,13%, Eropa minus 0,3%- 0,7%, oil
terkoreksi di kisaran 29,64 dan gold di 1226,8 serta Rupiah di kisaran 13.509. Secara umum bursa regional maupun global juga
menunjukan akan sinyal koreksi, hal ini sesuatu yang wajar setelah pada minggu
kemarin hampir semua bursa mengalami teknikal rebound. Tetap disiplin dengan
trading plan dan money management.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.