Bear surprise. IHSG closing minus 64,2 poin setara 1,4 % asing baru kali ini berada di titik nol dengan value transaksi sebesar Rp 5,3 T. Kejutan ini juga dipengaruhi faktor dalam negeri, selain masih wait and see data-data ekonomi.
IHSG terpuruk, meski semua market merah, kejatuhan IHSG paling parah. Ini karena kekhawatiran pelaku ritel mengenai inflasi dan defisit account. IHSG sendiri jika masih turun bepeluang menutup gap di 4469. Saya pribadi tetap melakukan BOW pada saham – saham bc yang terdiskon. Memang tidak ada jaminan besok akan naik, bahkan kemungkinan turun lebih dalam memang sangat terbuka. Ini bukan rekomendasi umum, karena saya juga punya trading plan, seandainya market berkata lain. Beberapa bc mulai menarik seperti BBRI, PGAS dan JSMR. LSIP dan LPCK juga terlihat sangat kuat. Sentimen dalam negeri yang bisa menjadi trigger tentu angka inflasi yang akan diumumkan besok. Upah minimum ( UMR / UMK) yang juga ditunggu oleh para emiten, serta cadangan devisa, posisi current maupun trade account.
Cermati Eropa, Dow dan pergerakan commodity, terutama setelah Fed meeting kemarin malam. Oil mulai tertahan dan gold juga ada minor koreksi. Tetap disiplin dengan trading plan dan money management.
Save trade and happy profit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.