Panic selling terulang kembali? IHSG closing minus 110 poin, asing net sell Rp 130 M. Seperti yang sudah saya posting di shout box, update blog malam ini agak terlambat disebabkan saya ada acara keluarga. Sehingga scanning saham dan rekomendasi baru saya kerjakan selepas pulang dari acara.
Panic selling terjadi lagi di market kita, hanya saja pelakunya lebih banyak trader lokal. Kegilaan tidak terbendung saat Hangseng minus mendekati 3,8%, IHSG mengekor dengan minus 208 poin. Bounce terjadi saat market Eropa juga memantul hampir setengah dari titik terendahnya, Hangseng akhirnya hanya minus 1,48% dan IHSG closing minus 110 poin.
Seperti yang telah saya katakan pada posting kemarin, banyak sekali muncul sinyal reversal tapi masih membutuhkan konfirmasi dan benar saja hari ini masih ada penekanan. Hari inipun banyak sinyal entry terutama di saham-saham bc, berlawanan dengan saham-saham lainnya terutama juga B7 yang ditekan cukup dalam. Sekali lagi semua sinyal entry masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut. Rupiah juga masih ada pelemahan sedikit dan asing belum kembali net buy.
Market Eropa masih mix, sedangkan market AS masih dalam persimpangan itu adalah data terakhir menjelang posting dari artikel ini. Cermati closingnya serta pergerakan commodity, terutama oil dan emas yang masih melemah.
Karena keterbatasn waktu saya tidak memberikan batasan support dan resistnya hanya saham-saham yang secara TA berpotensi bounce bukan rebound. Perlu diingat keakuratan TA dalam kondisi seperti ini sangat berkurang jadi perhatikan juga faktor-faktor yang sering saya sebutkan pada posting-posting sebelumnya.
Cukup banyak saham yang sudah turun 30 %, bahkan lebih dari titik tertingginya.
Saham-saham yang perlu dicermati: BMRI, BBCA, INTP, PGAS, SMGR, JPFA UNTR, ASRI dan KIJA
Save trade and happy profit
Panic selling terjadi lagi di market kita, hanya saja pelakunya lebih banyak trader lokal. Kegilaan tidak terbendung saat Hangseng minus mendekati 3,8%, IHSG mengekor dengan minus 208 poin. Bounce terjadi saat market Eropa juga memantul hampir setengah dari titik terendahnya, Hangseng akhirnya hanya minus 1,48% dan IHSG closing minus 110 poin.
Seperti yang telah saya katakan pada posting kemarin, banyak sekali muncul sinyal reversal tapi masih membutuhkan konfirmasi dan benar saja hari ini masih ada penekanan. Hari inipun banyak sinyal entry terutama di saham-saham bc, berlawanan dengan saham-saham lainnya terutama juga B7 yang ditekan cukup dalam. Sekali lagi semua sinyal entry masih membutuhkan konfirmasi lebih lanjut. Rupiah juga masih ada pelemahan sedikit dan asing belum kembali net buy.
Market Eropa masih mix, sedangkan market AS masih dalam persimpangan itu adalah data terakhir menjelang posting dari artikel ini. Cermati closingnya serta pergerakan commodity, terutama oil dan emas yang masih melemah.
Karena keterbatasn waktu saya tidak memberikan batasan support dan resistnya hanya saham-saham yang secara TA berpotensi bounce bukan rebound. Perlu diingat keakuratan TA dalam kondisi seperti ini sangat berkurang jadi perhatikan juga faktor-faktor yang sering saya sebutkan pada posting-posting sebelumnya.
Cukup banyak saham yang sudah turun 30 %, bahkan lebih dari titik tertingginya.
Saham-saham yang perlu dicermati: BMRI, BBCA, INTP, PGAS, SMGR, JPFA UNTR, ASRI dan KIJA
Save trade and happy profit
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.